Membran sering dikatakan bersifat semipermiabel, berarti molekul air dapat menembus membran tersebut, sedangkan bahan-bahan yang terlarut dalam air tersebut tidak dapat menembus membran tersebut. Pada kenyataannya, bersama-sama molekul air akan pula ikut ion atau senyawa tertentu yang terlarut didalamnya dan bergerak menembus membrane. Berdasarkan kenyataan ini, F.B. Salisbury dan C.W. Ross mengusulkan sesungguhnya membran bersifat tembus terkendali (differentially permeable).
Fungsi membran pada dasarnya
adalah mengatur lalu lintas molekul air dan ion atau senyawa yang terlarut
dalam air untuk keluar masuk sel atau organel-organel sel. Walaupun membran
tidak sepenuhnya bersifat semipermiabel, tetap saja molekul-molekul air akan lebih
leluasa untuk menembus membran dibandingkan dengan ion-ion atau senyawa-senyawa
lainnya.
Ada 4 teori untuk menjelaskan
mengapa air lebih mudah menembus membran dibandingkan dengan ion atau senyawa
lainnya, yakni: (1) Membran tersusun dari bahan yang lebih mudah berasosiasi
dengan molekul air dibanding dengan senyawa lain yang terlarut di dalam air,
sehingga air akan lebih mudah menembus membran, (2) Adanya gelembung udara yang
mengisi celah-celah membran, sehingga hanya molekul atau unsur yang mudah menguap
(volatil) yang dapat menembus membran. Molekul air merupakan senyawa yang mudah
menguap, (3) Pada membran terdapat pori-pori yang sangat kecil, sehingga hanya dapat dilalui oleh
molekul air dan tidak cukup besar untuk dapat dilalui oleh molekul-molekul
lain. Pada model ketiga ini, membran berfungsi sebagai saringan, dan (4) Air bergerak
lebih cepat karena pergerakannya menembus membran tersehut disebabkan oleh
difusi yang cepat pada bidang-temu (interface) antara air dalam pori membran
dengan cairan sitoplasma, karena adanya perbedaan potensial air yang sangat besar
antara cairan sitoplasma dengan air dalam pori membran. Difusi yang sangat
cepat pada bidang-temu ini menyebabkan tarikan (tension) bagi molekul-molekul
air yang berada dalam pori membran, sehingga menimbulkan aliran massa
molekulmolekul air di dalam pori membran menuju sitoplasma. Model keempat ini
pertama diusulkan oleh Peter Ray tahun 1960.
Empat model pergerakan air
menembus membran ini untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Pustaka : Lakitan, Benyamin. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan/Benyamin Lakitan - Ed. 1-12 - Jakarta : Rajawali Pers, 2013