Pembagian Fisiologi Tumbuhan

Karena perkembangannya yang pesat, yang ditopang juga oleh perkembangan ilmu kimia dan fisika, maka fisiologi tumbuhan sering dipilah-pilah menjadi beberapa cabang sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasannya, antara lain:

Fisiologi Tanaman. Cabang fisiologi ini mengkaji proses-proses metabolisme pada tanaman budidaya, jadi tidak termasuk tumbuhan yang tergolong monera, protista, dan jenis-jenis fungi serta tumbuhan tingkat tinggi yang tidak dibudidayakan. Karena setiap budidaya tanaman mengharapkan hasilnya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, maka sepatutnyalah fisiologi tanaman lebih mengarah pada proses metabolisme yang berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan organ hasil. Perlu diingat bahwa organ hasil tidak selalu berupa organ generatif Organ hasil dapat juga berupa organ vegetatif. Secara umum organ hasi dapat berupa buah, biji, daun, akar, umbi, dan lain-lain. Lebih jauh, hasil tanaman tidak harus berupa salah-satu organ tanaman, misalnya pada tanaman karet yang menjadi hasil adalah cairan lateksnya. Oleh sebab itu, proses-proses yang berkaitan dengan produksi lateks merupakan hal yang penting untuk ditelaah dalam ilmu fisiologi tanaman.

Fisiologi Lepas Panen. Cabang fisiologi tumbuhan ini menelaah tentang proses fisiologi yang terjadi pada organ hasil setelah organ tersebut dipanen. Reaksi-reaksi yang terjadi umumnya bersifat katabolik, yakni penguraian senyawa-senyawa bermolekul besar (atau lebih kompleks) seperti pati, selulosa, protein, lemak, dan asam nukleat menjadi senyawa-senyawa bennolckul kecil (atau yang lebih sederhana strukturnya). Usaha-usaha untuk memanipulasi laju reaksi katabolik yang terjadi untuk tujuan memperpanjang kesegaran organ hasil merupakan manfaat utama dan menjadi tujuan dari telaah fisiologi lepas panen.

Ekofisiologi. Ekofisiologi membahas pengaruh faktor-faktor lingkungan Ecrliadap berbagai proses metabolisme tumbuhan, mencakup pengaruh positif (menguntuhgkan) dan negatif (mcrugikan) bagi tumbuhan dan kepentingan manusia. Faktor lingkungan dibedakan menjadi lingkungan abiotik (fisik) dan lingkungan biotik. Ekofisiologi umumnya lebih menekankan pada pengaruh faktor lingkungan abiotik, inisalnya pengaruh Intensitas cahaya, lama penyinaran, kualitas cahaya, suhu, kelembaban, perubahan konsentrasi gas-gas atmosfer,sifat fisika, dan kimia tanah. Cabang ekofisiologi yang memfokuskan pembahasan pada tanggapan tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak optimal disebut "stress physiology".

Fisiologi Benih. Proses perkecambahan benih melibatkan berbagai tahapan, yakni imbibisi, reaktivasi enzim, penguraian bahan simpanan, dan pertumbuhan radikel. Fisiologi benih merupakan cabang fisiologi tumbuhan yang ruang lingkup pembahasannya terbatas pada proses-proses yang berlangsung pada tahapan-tahapan perkecambahan benih seperti disebutkan di atas.

Empat contoh cabang fisiologi tumbuhan yang diuraikan merupakan yang paling sering mendapat perhatian. Selain itu masih terdapat beberapa cabang fisiologi tumbuhan lainnya yang mulai berkembang, misalnya fisiologi perkembangan tumbuhan (developmental physiology) dan fisiologi herbisida. Fisiologi perkumbangan tumbuhan mencakup proses pembesaran dan pembelahan sel, pembentukan dan pertumbuhan organ-organ tumbuhan, hormon-hormon yang berperan dalam fotomorfogenesis, dan lain-lain aspek yang relevan, sedangkan fisiologi herbisida mengkaji tentang cara aksi pestisida dalam mempengaruhi metabolisme tumbuhan.

Selanjutnya : Hubungan Fisiologi Tumbuhan Dengan Cabang Botani Lainnya

Pustaka : Lakitan, Benyamin. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan/Benyamin Lakitan - Ed. 1-12 - Jakarta : Rajawali Pers, 2013

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.